Tersenyum kala ku sendiri
Dalam sebuah lingkar duniamu
Saat penaku berselancar di atas sebuah kertas buram
Ketika bayang mu tak henti mengitari kepalaku
Roh ku seakan melayang di kamar ini
Berputar - putar mencari asal hadir bayang mu
Dan bayang mu bagai tak bertuan
Hanya bayang mu terus bernaung tanpa bisa ku sentuh
Heningnya bagaikan suasana kematian yang dingin
Hingga hanya detak jantungku yang menjadi nada satu
Senyum ku untuk mengusir suram
Namun suram menghiasi senyum ku
Semakin sedih mendekapku
Semakin senyum ku menyeringai
Hingga ku lupa cara menangis
Hingga ku tertawa meski terluka
Kutuliskan kesedihanku dalam puisi
Agar kepiluan menjadi indah
Agar ku tersenyum kala membaca kepiluan ku
Agar ku slalu dapat tersenyum meski sedih yang menghujani...
Lautan Tak Berbatas
Jutaan bintang bertaburan di angkasa merangkai gugus-gugus bintang dilangit, bertabur serta seperti lautan tanpa batas. Lautan yang tampak indah meski tak bisa diselami. Bintang-bintang kecil, besar, terang, redup, merah, biru, putih, terangkai menjadi satu menjadi perhiasan langit yang pekat oleh hitamnya.
Seperti lautan hati, yang indah namun sulit untuk diselami. Semakin diselami semakin nampak ia tak berbatas. fluktuasi emosi yang menjadi nada kehidupan. Ketika sedih, senang, tawa, tangis, senyum, dan duka merangkai makna dalam hidup dan menjadikan hidup itu indah dalam gelapnya kehidupan.
Seperti lautan hati, yang indah namun sulit untuk diselami. Semakin diselami semakin nampak ia tak berbatas. fluktuasi emosi yang menjadi nada kehidupan. Ketika sedih, senang, tawa, tangis, senyum, dan duka merangkai makna dalam hidup dan menjadikan hidup itu indah dalam gelapnya kehidupan.
Diposting oleh
atmadilaga27
0 komentar:
Posting Komentar