Lautan Bintang

Lautan tak berbatas

Lautan Tak Berbatas

Jutaan bintang bertaburan di angkasa merangkai gugus-gugus bintang dilangit, bertabur serta seperti lautan tanpa batas. Lautan yang tampak indah meski tak bisa diselami. Bintang-bintang kecil, besar, terang, redup, merah, biru, putih, terangkai menjadi satu menjadi perhiasan langit yang pekat oleh hitamnya.

Seperti lautan hati, yang indah namun sulit untuk diselami. Semakin diselami semakin nampak ia tak berbatas. fluktuasi emosi yang menjadi nada kehidupan. Ketika sedih, senang, tawa, tangis, senyum, dan duka merangkai makna dalam hidup dan menjadikan hidup itu indah dalam gelapnya kehidupan.

Mungkin bodoh
Ketika alam sadar berusaha melawan alam bawah sadar
Kiri dan kanan hendak bertukar tempat
Ketika harga diri bodoh mulai menginjak nilai diri
Ketika kesombongan mulai picik
Ketika ego memagari hati
Bagai burung yg membuang sayapnya

Dari balik jendela ia menatap ke kejauhan
Seolah seseorang yg dia rindukan berada diujung sana
Dibalik tetesan hujan yg sendu
Rintik pun membisu
Latar hening mempertegas kegalauan

Hembus angin terlelap
terbangunkan cahaya silau
Anggun itu begitu memikat
Laksana dewi langit berhiaskan sinar
Apakah ia sesosok bidadari

Lagi, sejak dekade yg lalu
Ketika 1 bab yg hilang atau dihilangkan
Sejak hati tak mampu mengenal
Bagaimana mungkin aku dapat mengenal jika hati hanya mampu mengartikan ttg dia
Bagaimana mungkin aku memalingkan pandangan ku jika sosok dia yg trus berdiri dibalik kelopak mata ku
Sejak tatap pertama itu

Maka elok pun tertampikan
Seperti peran peran yg kubuat dengan topeng ku
Ketika para figuran berusaha merebut peran sang bintang
Namun mindset telah tertanam
Menjadi skenario yg runyam

Dan permainan yg kubuat mulai mempermainkan ku

Yap, seperti yg diucapkan para penyair
Ketika tiada cemburu, bagaimana mungkin ada rasa meski secuil
Ketika aku tau rasa cemburu itu tidak ada
Maka aku hanya memastikan ketiadaan

Ketika mereka bertanya, mengapa kau biarkan bahtera itu berlalu?
Lalu aku pun bertanya, bagaimanakah hendak merubah arah bahtera tatkala layar telah ditutup
Dan aku tiada kuasa atas arah bahtera tatkala keberadaan ku tiada dalam bahtera itu
Dan sekuat apa pun aku berteriak, suaraku hanya menggaung di bentangan samudera

Dia dia dan dia,
Entah sedang apa orang yg kusebut dia
Sepertinya ada yg buruk, tp gw sungkan buat bertanya
Ya biarlah
Seperti menatap keluar kaca jendela gedung yg kusam, tak terlihat apa"
Gw bersihkan kacanya, ternyata di sisi lain trrtutup tirai, ternyata yg diluar sana tidak mengizinkan gw untuk melihat kesana
Yg gw tau disebrang sana terdengar ada jendela lain yg terbuka, dan dua orang bertegur sapa
Yang gw sadar mungkin gw hanya seorang asing yg tidak diperkenankan

Ini gitar kesayangan gw, si ibamz
Merk nya sih ibanez

Biar kw Tp ini yg terbaik diantara 19 gitar  kw yg gw coba, hehe
biar murah tp suaranya manis jg, 
biar sekarang gw udh punya duit buat beli yg merk asli, gw g bakal ganti si ibamz, g perlu mencari yg lebih sempurna, karna saat gw mainkan dia, dia lah yg paling sempurna

Malem senin, malam yg umumnya dibenci mahluk mahluk yg bernama pegawai. Gw??? Pasti donk
Belum habis melepas penat, harus kembali lagi ke zona looping
Aaaaaagh
yah namanya kebutuhan, mau g mau harus dijalanin
Semangat??? Hidup untuk bekerja??
Itu sih doktrin doktrin buat menipu otak, semacam sugesti, motivasi atau semacamnya yg sebenernya cm bullshit
Yah tp dipikir jg besok pasti dateng, hmm....

Dalam drama yg kamu buat
kamu tak kan pernah menemukan ku
aku hanyalah seorang yg ada dlm imajinasimu

Hentikanlah peran mu
Dan lihatlah dengan hatimu
Sebelum bosan memapahku untuk kembali berkelana

Percayalah saat kamu meminta aku pergi
Aku akan benar" pergi
Dan saat nanti kamu memanggil
Aku akan kembali
Dan aku akan datang sebagai sosok yg tidak pernah kamu kenal

Mungkin kamu berpikir kamu makhluk yg rapuh
Dan kamu lupa bahwa pernah sekali aku remuk

Apakah kamu memang sang jelmaan rembulan
Ataukah hanya bintang jatuh yg hadirkan indah sekejap
aku tidak akan mengejar kepergian
Karna aku sudah terlalu lemah untuk merindukan bayang yg abadi

Bagai hendak merubah arah bahtera sang rembulan
Seandainya kun itu terucap
Mungkin dapat kupalingkan dia agar singgah di kerajaan ku

Benar", kamu seperti bulan baru bagi inuyasa

Layaknya mentari dan rembulan yang dipisahkan oleh siang dan malam
Hanya gerhana sesaat mempertemukan keduanya
Dan sesaat itu adalah lebih berharga dari siang dan malam
Kiranya harap telah diputuskan oleh takdir
Perih ini akan terjaga hingga takdir hidup tiba pada pengujung batas
Dan biarlah bahagiamu menjadi bius pd luka ini

Malam ini angin itu kembali berlagu, suaranya terdengar lembut dan halus, sehalus duri sutra, melangun merdu dan merajut hati yg sedang gundah
Suara itu menisik perlahan, helai demi helai menembus hati secara perlahan, lalu mengikatnya dengan kencang
Dan aku hanya menatap di balik pagar yg kubiarkan orang lain menanamnya..

Semakin aku ingin dia tau,
Semakin aku takut dia mengetahuinya

Bagaimakah caranya agar engkau tau dan mengerti bahwa tidak ada lagi kata dia atau mereka
Karna semua sajak sudah bertuju pada mu
Dan hanya kata 'kamu' yg tertulis disetiap akhir sajak yg kubuat 

Statistik

Entri Populer

Pengikut