Apa yang ku pikir, Apa yang ku rasa. Kapan aku berpikir dan kapan aku merasa. Terpikir dan terasa…
Ketika perasaan dan logika bercampur, saling mengaduk, dan bertumburan. ..
Ketika logika terhalang perasaan dan berbuah penat, di sisi lain perasaan yang terbungkus logika sudah terlampau sesak…
Apakah baiknya ku bunuh perasaan atau kah logika yang ku singkirkan
apa yang mungkin dan tak mungkin
Apa yang diingini namun tak diingini
Apa yang mungkin namun tak diingini
Apa yang tak mungkin namun begitu diingini
Apa yang berkecamuk meski remuk
Apakah aku perasaan yang hadir oleh logika
Kupikir Bukan
Atau aku logika yang hadir oleh perasaan
Kurasa Bukan pula
Mungkin aku adalah aku
Ya
Aku adalah aku
Lautan Tak Berbatas
Jutaan bintang bertaburan di angkasa merangkai gugus-gugus bintang dilangit, bertabur serta seperti lautan tanpa batas. Lautan yang tampak indah meski tak bisa diselami. Bintang-bintang kecil, besar, terang, redup, merah, biru, putih, terangkai menjadi satu menjadi perhiasan langit yang pekat oleh hitamnya.
Seperti lautan hati, yang indah namun sulit untuk diselami. Semakin diselami semakin nampak ia tak berbatas. fluktuasi emosi yang menjadi nada kehidupan. Ketika sedih, senang, tawa, tangis, senyum, dan duka merangkai makna dalam hidup dan menjadikan hidup itu indah dalam gelapnya kehidupan.
Seperti lautan hati, yang indah namun sulit untuk diselami. Semakin diselami semakin nampak ia tak berbatas. fluktuasi emosi yang menjadi nada kehidupan. Ketika sedih, senang, tawa, tangis, senyum, dan duka merangkai makna dalam hidup dan menjadikan hidup itu indah dalam gelapnya kehidupan.
Diposting oleh
atmadilaga27
0 komentar:
Posting Komentar