Bertiup angin semiri
Lembut dan menelusup pada setiap rongga kulitku
Semakin merasuk dan menyayat setiap sel tubuhku
Merayap semakin dalam hingga ke dasar kedalaman hati
Perlahan dan perlahan hingga luka kian menganga
Degub jantung kian menggaung
Menggema tanpa irama
Berkecamuk dalam amuk
Guncang yang mengerang
Hanya upaya tanpa daya
Lewat pesan kau sampaikan
Lewat tulisan kau hunuskan
Bukankah kau tau rasaku
Dan ku tau rasamu
Meski kata tak berucap
Meski cinta hanya dikecap
Namun cinta adalah fakta
Tidaklah takut buat ku bungkam
Tidaklah ragu buat ku lari
Namun pagar tak bisa ku langgar
Namun jejak tak kuasa kupijak
Maka ku pilih tuk bungkam
Jika kau dengar teriak hatiku
Sekuat itulah cintaku
Karna hati tak bisa ku bungkam
Karna hati......
I'm sorry my dear...
Lautan Tak Berbatas
Seperti lautan hati, yang indah namun sulit untuk diselami. Semakin diselami semakin nampak ia tak berbatas. fluktuasi emosi yang menjadi nada kehidupan. Ketika sedih, senang, tawa, tangis, senyum, dan duka merangkai makna dalam hidup dan menjadikan hidup itu indah dalam gelapnya kehidupan.
Kemana kan kau bawa cerita ini??
Skenario yang kau buat tanpa arah
Kau pasangkan topeng pada mereka
Agar mereka lupa pada jati diri mereka
Kau ajarkan cinta pada mereka yang buta
Cinta yang tak pernah kau sendiri pahami
Cinta yang kau buat dalam deras arus imajinasimu
Cinta yang kau susun dari skelumit khayalmu
Kau bawa jiwa mereka dalam keheningan
Tersudut dalam kehampaan jurang kenistaan
Tersesat dalam hutan yang menerakakan mereka
Dan kau masih saja tertawa
Kau hadir bagaikan pujangga
Kau hadirkan puisi indah dalam untaian kata-kata mu
Untaian kata yang lalu menjerat mereka ke dasar palung gelap
Hingga teriak pun tak mengusik keheningan
bungkam lama tengah keheningan
Di kelam kesunyian malam
tak menggaung kaki berpijak
Seberapa jauh kau jejak hingga deru terdecak
Arti hakiki di cari - cari
Melukis ayat tanpa dimensi
Maka sesat mengukir hari
Hingga larut di arus deras mimpi
Andai kau hadir membawa senyuman
Kan ku jaga senyum mu dan kupandangi dalam setiap detik ku
Andai kau hadir membawa kesedihan
Kan kumakan sedihmu dan ku ganti dengan tawa ku
Andai kau hadir membawa ceria
Kan kubungkus ceriamu dengan rapih dengan hatiku
Andai kau hadir membawa amarah
Kan ku luluhkan amarah mu dan kutiup bagai sebuah debu
Andai kau hadir tanpa membawa apapun
Kan ku berikan seluruh cintaku untuk kau genggam
Namun andai kau tak kunjung hadir
Maka kan ku kubur semua itu dalam hatiku
Purnama di senja yang renta
Kala samar ajarkan kelembutan
Kala Putih menyela jingga cakrawala
Purnama di senja yang renta
Kala lemah nampak indah
Kala lemah yang tak mau kalah
Purnama di senja yang renta
Hingga malam yang menanti mu
Dan menjadikan tahta mu
"Hai baintang, sungguh indah kau ku pandangi, cantikmu diantara gelap sungguh memikatku, Akan kah bisa ku gapai engkau disana? Mungkihkah kuraih cahayamu yang indah itu? Jika indahmu hanya untuk kupandang, biarlah kupandangi engkau hingga pagi menjemput mu, dan jika pagi membawa mu pergi dari ku, biarlah kutunggu engkau disini, akan kunanti hadirmu, meski hadirmu membawakan gelap"
Cuplikan "Bayang - Bayang Sebuah Malam"
Jingga langit senja menerawang
Tak mengusik badai yang menerjang
terduduk menanti malam datang
Malam yang membawakanku sejuta bintang
Hari yang usang begitu menjemukan
Fluktuasi nada sumbang mengiringi hariku
Hingga penat sampai diubun - ubun
Serasa dunia menghantam kepalaku
Di sunyi malam akulah sang pencipta lagu
Dan para bintang menjadi melodi ku
Maka ku rangkai nada sesukaku
agar indah mengiringi malam ku
Tersenyum kala ku sendiri
Dalam sebuah lingkar duniamu
Saat penaku berselancar di atas sebuah kertas buram
Ketika bayang mu tak henti mengitari kepalaku
Roh ku seakan melayang di kamar ini
Berputar - putar mencari asal hadir bayang mu
Dan bayang mu bagai tak bertuan
Hanya bayang mu terus bernaung tanpa bisa ku sentuh
Ketika awal menjadi akhir, itulah awal yang menyedihkan. Karna kenangan takkan pernah hilang, karna memory akan selalu hidup, maka biarlah kenangan itu tetap indah.
Akhir tak menjadikan sedih, namun jalan menuju akhir yang menjadikannya sedih. Makna bukan dinilai dari rasa, tapi rasa menghadirkan makna.
Ketika perpisahan menjadi akhir, tidaklah cinta pernah bernah berakhir. Karna cinta memberi awal baru pada setiap akhir, mengukir goretan-goretan pada dinding kehidupan hingga merubah nuansa bagi kehidupan.
Sepenggal kisah tentang seorang Aldi, seorang remaja SMA yang belum pernah mengenal cinta dan terjebak dalam lautan asmara.